Seks Bebas Mahasiswi Yogyakarta, Bebas Bawa Masuk Pasangan ke Kos-kosan

Seks Bebas Mahasiswi Yogyakarta, Bebas Bawa Masuk Pasangan ke Kos-kosan - Pada 2002, Yogyakarta pernah digegerkan oleh hasil penelitian Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH). Saat itu penelitian menunjukkan hampir 97,05 persen mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang keperawanannya saat kuliah.

Masyarakat banyak yang tak percaya dan menuding penelitian itu mengada-ada. Kontroversi pun muncul berhari-hari. Hingga kini, banyak yang masih bertanya benarkah hasil penelitian yang membuka aib budaya seks bebas di kalangan mahasiswa Yogyakarta itu.

Meskipun mungkin angkanya tak seratus persen benar, berbagai fakta dan kesaksian menunjukkan budaya seks bebas di kalangan mahasiswa Yogyakarta benar adanya. Bagi anak muda zaman sekarang seks bukan lagi hal tabu. Apalagi di Yogya, tempat berkumpul ribuan mahasiswa dari berbagai daerah di Nusantara.

Di Yogyakarta, masyhur dengan sebutan kota pendidikan dan kebudayaan perlahan ikut tergeser dengan modernitas. Di Yogya kini mulai tumbuh tempat hiburan malam yang terjangkau bagi mahasiswa.

Bukan saja tumbuh subur di pusat kota, namun di sekitaran kampus, tempat hiburan malam sudah ibarat kampus kedua bagi mahasiswa. Di kawasan Babarsari misalnya pergaulan bebas dari kafe ke kafe tak lagi terbendung. Biasanya, pergaulan malam itu berlanjut ke kos-kosan tempat tinggal para mahasiswa.

Heri salah satu penjual angkringan di sekitar kos-kosan di kawasan Seturan menjadi saksi pergaulan bebas anak-anak muda. Dari angkringannya, dia menunjukkan beberapa kos-kosan di Yogyakarta yang bebas tanpa aturan bagi penghuninya. Di kos-kosan itu, setiap malam hilir mudik para penghuninya dengan membawa teman wanitanya.

"Kalau malam kelihatan ada yang bawa mobil, berangkat sendiri, pulang malam bawa cewek," ujar Heri.

Meski tidak tahu jelas apa yang dilakukan sepasang laki-laki perempuan di dalam kos, Heri menebak tidak jauh dari aktivitas seks. "Belum pernah lihat sih, tapi ya bisa ditebak, mahasiswa rata-rata yang tinggal di situ," kata Heri sambil menunjuk arah salah satu kos bebas di Seturan.

Hal tersebut bukan cuma diakui oleh heri, beberapa mahasiswa yang sedang nongkrong di angkringan Heri pun turut memberikan informasi tambahan. Menurut mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta yang enggan menyebutkan namanya, kos bebas yang identik dengan pergaulan bebas bukan lagi hal baru.

Dia mengaku sejak kos di daerah sini, banyak mahasiswa yang kerap mengajak pacarnya untuk menginap bersama di kos bebas. "Itu dari sini ke barat, ada kos bebas, ya biasa aja bawa cewek ke kamar," ujarnya.

Menanggapi fenomena perilaku seks bebas di kalangan anak muda di Yogyakarta, aktivis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), sebuah LSM yang bergerak pada edukasi hak reproduksi, Putri Katulistiwa mengatakan salah satu penyebabnya karena sistem sosial masyarakat dan juga kebijakan pemerintah yang mulai melempem. "Di lokasi banyak pendatangnya seperti Babarsari dan Seturan, itu ya sulit, pemerintahnya tidak tegas, masyarakatnya cuek," ujarnya kepada merdeka.com.


Sumber. Merdeka.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar