Snowden Kembali Ungkap Modus Pencurian Data Terbaru NSA

Snowden Kembali Ungkap Modus Pencurian Data Terbaru NSA - Mantan badan intelijen Amerika Serikat (NSA), Edward Snowden kembali mengungkapkan salah satu modus terbaru yang dilakukan NSA dalam melakukan tindak pencurian data privasi pengguna.

Jika sebelumnya telah terungkap bahwa NSA secara diam-diam menguasai database pengguna sejumlah perusahaan teknologi seperti Google, Facebook, Yahoo, dan Apple, kini dilaporkan NSA ternyata juga menyasar para pengguna PC berbasis Windows.

Pada media asal Jerman, Der Spiegel, Snowden mengungkapkan jika NSA telah menyusup ke dalam sistem server Microsoft yang menangani laporan kerusakan atau biasa disebut 'Error Report'.

Menurut yang dilansir laman IT Portal, Jumat (3/1/2014), NSA telah meng-hack sistem notifikasi Error Report milik Microsoft.

Lebih lanjut dijelaskan, ketika pengguna PC Windows mendapat pesan error saat terjadi kesalahan dalam menjalankan program, server Microsoft akan mengirimkan notifikasi berupa pesan yang mengatakan bahwa sistem komputer mengalami kerusakan, lalu memberikan opsi kepada pengguna untuk melaporkan error dengan meng-klik tombol 'Send Error Report' agar pihak Microsoft bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan update.

Akan tetapi nyatanya pesan error yang di-klik oleh pengguna PC Windows bukanlah dikirim ke server Microsoft, melainkan pada pihak NSA. Hal ini nantinya akan menjadi celah yang dapat dimanfaatkan NSA untuk mengakses berbagai data pribadi yang ada pada PC pengguna.

Sementara itu, ahli keamanan komputasi Graham Clueley melalu situs resmi pribadinya juga turut angkat bicara menanggapi permasalahan ini. Menurut penelusurannya, peretasan melalui sistem error ini tak hanya dilakukan oleh NSA di wilayah Amerika Serikat (AS) saja, tapi juga berbagai negara di luar AS yang menggunakan sistem operasi Windows.

"Ini adalah metode terbaru mereka (NSA) dalam mencari kelemahan pada sebuah komputer, dan selanjutnya dieksploitasi olehnya," jelas Clueley.

Pihak Microsoft sendiri belum memberikan konfirmasi terkait kasus ini. Namun bila terbukti, tampaknya mereka akan mengikuti langkah sejumlah perusahaan teknologi lainnya seperti AOL, Apple, Facebook, Google, LinkedIn, Microsoft, Twitter, dan Yahoo yang mengadukan permasalah pencurian data privasi penggunanya langsung pada Presiden AS, Barack Obama.

Banyak perusahaan teknologi yang geram karena NSA secara diam-diam menguasai sebagian besar data privasi pengguna produk layanan mereka. Selain itu, hal ini juga menyudutkan posisi perusahaan-perusahaan teknologi karena banyak yang menganggap mereka telah membantu aksi mata-mata NSA. | Kepoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar