Akun Cabe-Cabean Marak di Media Sosial Twitter - Kini, fenomena cabe-cabean tengah melanda para gadis belia di sejumlah kota besar di Indonesia. Cabe-cabean sebenarnya merujuk pada gadis belia usia SMP dan SMA yang senang keluyuran di malam hari dan nongkrong di lingkungan balap liar.
Kelakukan para cabe-cabean ini sudah membuat prihatin banyak pihak karena si gadis belia seperti memaksakan tren yang tak patut. Bahkan beberapa di antaranya dinilai melanggar moral dan norma. Rupanya, virus cabe-cabean juga marak di jejaring sosial, khususnya Twitter.
Tak hanya menjadi bahan pembicaraan hangat yang meramaikan timeline Twitter, sejumlah akun yang mengatasnamakan cabe-cabean pun ramai muncul di jagat Twitter. Bahkan, hampir seluruh akun Twitter yang menggunakan nama cabe-cabean terindikasi negatif, seperti dikutip dari Liputan6, Senin (6/1/2014).
Mayoritas akun memamerkan avatar gadis ABG berpakaian seksi. Bahkan, sejumlah akun bernama cabe-cabean juga kerap berkicau berbagai hal yang seharusnya tidak pantas di-posting-kan via ruang publik seperti jejaring sosial.
Apa Yang Dicari??
Sebenarnya, apa yang dicari gadis belia dengan mengikuti tren cabe-cabean?
“Ini untuk menunjukkan mereka ada di sebuah kelompok. Semakin dia menunjukkan keberadaannya, semakin dia dianggap hebat. Ini bisa ke persaingan teman,” kata Psikolog Lembaga Terapan Psikologi UI Muhammad Rizal Psi, seperti dimuat Liputan6, Rabu (25/12/2013).
Rizal menjelaskan, di usia ABG itu anak-anak memang berusaha menunjukkan dirinya hebat di dalam kelompok agar diakui. “Remaja ingin menunjukkan dirinya supaya bisa diakui di kelompok sebegitu besar. Semakin ia diakui semakin tinggi levelnya secara sosial,” paparnya.
Menurut Rizal, sebenarnya fenomena ini bukanlah hal yang baru. Mungkin hanya istilahnya saja yang baru. “Saya menduga ini fenomena lama yang sudah ada, tapi sekarang ditambah dengan nama Cabe-cabean,” ucap Rizal.
Rizal mengatakan, fenomena ini bisa muncul karena perubahan sistem nilai. Norma-norma yang dulu dianggap sakral di suatu massa, mungkin kini tak penting lagi. “Mungkin ada perubahan sistem nilai. Mereka lebih bebas dalam berpikir. Norma yang dulu ada barangkali tidak terlalu penting sehingga mereka berani tampil dengan berpakaian seronok,” imbuhnya.
Penyebab Cewek Belia Jadi Cabe-Cabean
Fenomena cabe-cabean yang melanda gadis belia memang sedang populer saat ini. Psikolog Klinik Anak dan Dewasa, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd menjelaskan, anak-anak usia 14 tahun hingga 18 tahun memang harus hati-hati dalam mendidiknya. Apalagi masa remaja adalah masa pencarian jati diri.
“Kan dari dulu juga sudah banyak groupies gini. Kalau menurut saya sih, di mana-mana anak yang `menyimpang` pasti ada,” katanya, seperti dimuat Liputan6, Jumat (03/01/2014).
Menurutnya, saat remaja mencari jati dirinya, ada yang memiliki cara yang baik dengan berprestasi dan ada yang memilih cara instan dengan bersenang-senang seperti cabe-cabean. Diana mengatakan, ada 3 hal yang bisa membuat remaja terjerumus ke fenomena cabe-cabean.
1. Lingkungan
“Karena pengaruh lingkungan yang nggak baik. Bisa juga dari sekolah,” pungkas Diana.
2. Media
“Terpengaruh film-film atau cerita tentang eksis, populer secara instan, dunia materialistis,” ujar Diana
3. Orangtua
“Pasti juga ketidak-dekatan dengan orangtua. Saya sih heran, ada anak SMP keluar malam pakai baju seksi. Orangtuanya kemana ya? Masa nggak tahu? Nggak peduli, terlalu sibuk atau terlalu polos jadi gampang dibohongi anaknya?” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar