Kasus kecelakaan ini sebenarnya telah terjadi pada Kamis (31/10) lalu. Tapi polisi baru mulai melakukan penyelidikan pada Senin (4/11) kemarin.
Polisi membantah lambannya penanganan kasus karena ada intervensi dari ayah Anggara, Brigjen Pol (purn) Totok. Menurut Kapolres Sidoarjo, AKBP Marjuki, yang terjadi sebenarnya adalah Anggara dalam kondisi tak stabil untuk dimintai keterangan sehingga harus ditunda.
Setelah kondisi membaik akhirnya Anggara diperiksa. Berikut bela diri Anggara pada polisi pasca menabrak pelajar SMA Hang Tuah 2 secara brutal:
1. Bantah tabrak siswa karena kesal diomeli satpam
Sebelum dilakukan pemeriksaan, disebut-sebut penyebab Anggara menabrak siswa dan beberapa guru di SMA Hang Tuah 2 karena kesal diomeli satpam sekolah itu. Saat itu disebut-sebut Anggaran tak terima dilarang masuk ke lingkungan sekolah untuk bertemu kekasihnya.
Karena emosi, dia lantas menabrakkan mobil yang dia kemudikan ke arah para siswa dan guru yang berada di luar kelas.
"Jadi dia itu bukan cekcok dengan satpam," kata Kapolres Sidoarjo, AKBP Marjuki.
2. Tabrak siswa karena panik setelah cekcok dengan A
Anggara berniat mengantarkan makanan untuk kekasihnya yang bersekolah di SMA Hang Tuah 2 pada hari Kamis (31/10) itu. Setibanya di lokasi, dia malah terlibat cekcok dengan seorang siswa lainnya berinisial A.
Entah persoalan apa yang membuat mereka bertengkar. Anggara yang sudah berada di luar mobil memilih kembali masuk. Tapi A dan teman-temannya malah mendekati mobil Anggara dan menggebuki mobil. Anggara pun panik dan berusaha kabur.
"Nah saat itu dia coba maju kan mobilnya tapi nabrak siswa, pas coba mundurin juga nabrak pelajar yang kerubuti mobilnya itu," terang Kapolres Sidoarjo, AKBP Marjuki, kepada merdeka.com.
3. Tak bisa langsung diperiksa karena syok
Setelah menabrak siswa dan beberapa guru, Anggara lantas syok berat. Kondisi itu membuat polisi mengurungkan niat memeriksa Anggara saat itu juga.
"Setelah menabrak, dia stres, syok, makanya nggak bisa langsung diperiksa," kata Kapolres Sidoarjo, AKBP Marjuki, kepada merdeka.com.
Sebenarnya, lanjut Marjuki, pihaknya sudah coba meminta pemeriksaan dilakukan hari Jumat. Tapi Anggara mengaku belum siap.
"Jumat mau diperiksa belum bisa, masih syok, lalu Sabtu Minggu juga belum akhirnya Senin diperiksa. Namanya juga masih anak-anak emosinya juga masih labil," tambahnya
4. Orangtua tak akan intervensi dan siap tanggung jawab
Meski ayah Anggara pensiunan jenderal Polri, polisi memastikan tidak akan ada intervensi dalam pengusutan kasus ini. Menurut Kapolres Sidoarjo, AKBP Marjuki, ayah Anggara justru sangat kooperatif dan siap bertanggung jawab pada keluarga korban.
"Sebagai orang tua, bapak Totok menaruh perhatian terhadap kasus ini. Bapaknya sendiri yang antarkan APT ke polisi dan barang bukti mobilnya" jelas Marjuki.
Sumber. Merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar