Menurut Tarmizi, sejarawan dan kolektor manuskrip Aceh, kawasan yang juga disebut Gampong Pande itu pada masa Kerajaan Darussalam merupakan kawasan pusat kerajinan perhiasan dan senjata, rawa tempat penemuan kepingan emas itu dinamakan Krueng Doy (Krueng Daroe).
Berikut Foto Foto
Tarmizi menilai, penemuan itu sebagai bukti bahwa di tempat itu terdapat gudang Dirham, Dinar dan Keuh (sejenis mata uang emas) sebagai alat tukar Kerajaan Aceh Darussalam kala itu.
Menurut Tarmizi, alat tukar di masa itu ada tiga jenis yaitu Dirham yang terbuat dari emas digunakan oleh orang dewasa, dinar campuran emas dan kuningan digunakan untuk remaja, satu lagi, namanya Keuh, mata uang itu digunakan untuk anak-anak, terbuat dari perak dan kuningan.
Dalam gambar tampak warga berburu harta karun di rawa-rawa, beberapa orang berhasil mendapatkan kepingan emas bersejarah itu. | uniqpost.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar