Tiga Orang Ini Ngotot Memimpin Dari Penjara Meski Terjerat Korupsi

Tiga Orang Ini Ngotot Memimpin Dari Penjara Meski Terjerat Korupsi - Kekuasaan itu memang menggoda. Wajar jika banyak orang mabuk oleh kekuasaan. Beberapa contoh sering ditemui di negeri ini di mana para penguasa seakan mengabaikan etika.

Para penguasa ini sudah menghuni jeruji besi karena kasus korupsi. Mereka pun sudah didorong oleh banyak kalangan untuk mundur. Tetapi, kekuasaan yang menggoda membuat mereka berusaha mempertahankannya.

Berikut ini tiga pemimpin yang tetap ingin berkuasa meskipun sudah ada di balik jeruji sel seperti dirangkum merdeka.com:

1. Hambit Bintih
Meskipun telah ditetapkan menjadi tersangka, Hambit Bintih akan tetap dilantik menjadi bupati Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Hambit terjerat kasus korupsi penanganan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).

Menanggapi hal tersebut, Hambit mengaku pasrah dan akan menyerahkan sepenuhnya kepada aturan yang berlaku. Sebab, Kementerian Dalam Negeri beberapa waktu yang lalu juga telah mengirimkan surat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Lihat nanti saja, kita ikut aturan saja," kata Hambit sembari masuk ke Gedung KPK, Rabu (25/12).

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, juga sempat mempertanyakan mengenai pelantikan Hambit yang merupakan tersangka korupsi menjadi seorang bupati. Menurut dia, KPK dalam ini tetap akan mempertanyakannya. Apakah pelantikan itu tidak melawan moral hukum dari upaya luar biasa pemberantasan tipikor, dan logika common sense rakyat yang kian muak dengan ulah koruptor.

"Apakah tersangka korupsi yang pasti tidak bisa bekerja efektif karena tidak hanya jadi tersangka tapi juga sedang ditahan, masih pantas untuk dilantik? Inikan merugikan keuangan negara karena melantik pejabat tapi bisa bekerja efektif," kata Bambang saat dihubungi.

2. Ratu Atut
Meskipun sudah ditahan KPK, Ratu Atut tetap ingin memimpin Banten. Hingga kini, Atut belum mendelegasikan tugas kepada wakilnya Rano Karno. Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengaku belum mendapat pendelegasian tugas Gubernur Ratu Atut Chosiyah dari Kemendagri. Atut ditahan KPK atas kasus yang menjeratnya sebagai tersangka, suap penanganan sengketa Pilkada Lebak Banten.

"Belum ada pendelegasian sama sekali," ujar Rano Karno di Cilegon, Banten, Senin (23/12).

Meski demikian, Rano mengaku akan memimpin rapat koordinasi terbatas dengan jajaran muspida. Rapat itu akan membahas pengamanan Natal dan Tahun Baru.

Atut juga didukung oleh DPRD. DPRD Banten menegaskan bahwa hingga saat ini roda pemerintahan di Pemprov Banten masih berjalan. DPRD Banten tidak akan meminta Ratu Atut Chosiyah mundur dari jabatannya. Pernyataan DPRD Banten itupun menuai kritik dari mahasiswa.

3. Nurdin Halid
Nurdin Halid memimpin PSSI dari tahun 2003 hingga 1 April 2011. Ada kurun dimana PSSI dipimpin oleh Nurdin Halid dari balik penjara karena kasus korupsi. Nurdin adalah satu-satunya pemimpin PSSI yang pernah memimpin dari balik jeruji sel. Prestasi PSSI selama kepemimpinan Nurdin Halid pun ikut jeblok. Tidak pernah juara Piala AFF atau juga meraih medali emas SEA Games.

Pada 2011 lalu, Nurdin Halid juga menolak untuk mundur dari jabatannya meskipun organisasi sepak bola dunia FIFA telah menegaskan bahwa seseorang yang menjalani hukuman dan saat ini tengah berada di penjara tidak diperkenankan untuk ikut pemilihan.

"Izinkan saya untuk mengatakan kepada Anda (Rita Subowo) bahwa situasi di PSSI sangat serius karena telah berulang menolak untuk mematuhi keputusan FIFA dan Anda bisa mengamati situasi di Asosiasi Sepak Bola Kuwait yang saat ini dibekukan untuk alasan yang sama," jelas Champagne dalam suratnya pada saat kisruh kepemimpinan PSSI lalu. | Merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar