97,05% Mahasiswi Di Yogyakarta Hilang Kegadisannya, 51,5% Mahasiswi Bandung Melakukan Hubungan Seks Di Rumah Kost.
HARI GINI PACARAN GAK ML ...?! APA KATA DUNIA ...?!
Seperti inikah potret generasi penerus bangsa ini? Pergaulan bebas merajalela tiada henti. Hubungan seks pranikah kini dianggap sebagai hal biasa. Sebagian besar mereka beralasan karena dalih cinta. Para gadis itu tak ragu menyerahkan ‘mahkota’nya kepada kekasihnya. Tak pernahkah terpikirkan sedikitpun di benak mereka dampak dari perbuatan mereka itu?
Teringat perbincangan dengan rekan pria saya (sebut saja Agus) ketika membahas masalah tersebut. Jumat lalu Agus menceritakan tentang seorang teman prianya (sebut saja Marko).
Marko dengan bangganya mengatakan sudah sering melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan kekasihnya. Saya terperangah mendengarnya. Bukan karena perilakunya itu, tapi justru kaget dengan apa yang dituturkan Marko itu. Ia dengan santainya mengatakan pacarnya sudah ‘diperawani’.
Sungguh tak habis pikir dengan perilaku Marko itu. Tak terbayang bagaimana reaksi kekasihnya bila mengetahui pujaan hatinya itu menceritakan ‘aib’ mereka kepada teman-temannya. Apalagi bila teman-teman Marko itu juga mengenal dirinya. Agus masih terus mengorek keterangan dan bertanya lebih detil kepada Marko.
“Loe gak takut cewek loe hamil dan minta dinikahi?” tanya Agus kepada Marko.
Marko malah tertawa mendengar pertanyaan Agus.
“Gue kan gak bodoh bro! Pake pengaman lah!” jawab Marko.
“Tujuan loe ML sama dia apa bro? Semata-mata Karena cinta?” tanya Agus lagi.
Marko kemudian menjawab “Hari gini pacaran gak pake ML? Apa kata dunia? Kalo soal cinta sih jangan loe tanya deh! Kami melakukannya suka sama suka koq. Gue gak kuatir dia bakalan minta putus sama gue. Soalnya dia udah gue pake! Gak mungkinlah dia ninggalin gue. Emangnya dia bisa nyari pacar baru yang mau nerima dia udah gak perawan lagi”
Waduuh! Kali ini saya makin termehek-mehek mendengarnya. Sungguh terlalu Marko itu! Tega sekali dia! Dia sengaja melakukan itu dengan tujuan agar kekasihnya tak bisa ke lain hati dan mencari pacar lain.
Belum tentu juga Marko setia dan mengawini kekasihnya itu. Bagaimana bila yang terjadi sebaliknya? Bagaimana bila Marko yang ternyata meninggalkan kekasihnya itu? Bukan tidak mungkin kekasihnya itu menghiba-iba agar dirinya tidak ditinggalkan.
Kalau sudah begitu kejadiannya, siapa yang rugi? Tentunya perempuan khan? Oleh karena itu teman, sebelum melakukan perbuatan itu, pikirkanlah 1000x daripada menyesal belakangan. Godaan dan rayuan kekasih yang minta berhubungan intim dengan alasan cinta itu hanya jebakan semata! Lihatlah fakta di depan mata seperti kisah Marko ini.
Sebuah fakta lagi terjadi saat hendak menuju kediaman rekan saya di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan. Rekan saya itu memberitahukan di wilayah itu beberapa waktu yang lalu seorang bayi berumur beberapa hari ditemukan oleh warga setempat di dalam kardus. Bayi malang itu sudah tak bernyawa lagi! Tentu saja hal itu langsung membuat gempar warga sekitar.
Sungguh kenyataan yang sangat memprihatinkan. 2 perbuatan nista telah tercipta. Pertama, bisa jadi bayi itu adalah hasil hubungan seks di luar nikah dan kedua, perbuatan membunuh! Ya Tuhan, kemanakah perginya naluri kemanusiaan si pelaku?
Menjelang malam pergantian tahun dan hari valentine yang banyak dirayakan pasangan muda, waspadalah akan momen-momen seperti itu. Biasanya momen tersebut banyak pasangan muda menghabiskan waktu bersama-sama. Waspadalah terhadap bujuk rayu kekasih anda. Atas dalih cinta mereka meminta anda untuk menyerahkan keperawanan anda.
Wahai adik-adikku yang cantik, bila kekasih anda membujuk melakukan perbuatan itu dengan iming-iming janji akan menikahi anda, yakinlah bahwa itu hanya upayanya agar hati anda luluh.
Sekali anda mengiyakan permintaannya, bersiaplah menghadapi kenyataan pahit. Sekalipun tidak menyebabkan anda hamil, namun keperawanan anda takkan kembali lagi. Belum lagi rasa malu yang akan anda tanggung bila kekasih anda menceritakan perbuatan itu kepada rekan-rekannya.
Tulisan ini sekedar mengingatkan kaum remaja. Jangan terbuai kata-kata cinta yang memabukkan. Bila kekasih anda benar mencintai anda, bukan dengan cara merenggut keperawanan anda. Bila ia benar cinta, justru ia akan menjaga diri anda dan kehormatan anda. Jangan ragu untuk berkata TIDAK pada kekasih anda. Pikirkanlah masa depan anda. Pikirkanlah, bila takdir berkata lain ternyata anda tak berjodoh dengannya. Aib dan rasa malu itu akan anda bawa sepanjang hayat anda. Pikirkanlah bagaimana hancurnya perasaan orangtua anda mengetahui anak gadisnya tak suci lagi.
Semoga 2 fakta di atas bisa menjadi perenungan bagi para gadis dan kita para orangtua agar selalu tetap waspada. Memiliki anak gadis memang harus ekstra perhatian. Tanamkan selalu keimanan kepada buah hati kita sejak dini. Jadilah sahabat bagi anak gadis anda agar mereka bisa menemukan kenyamanan dalam keluarganya sendiri. Bersikaplah terbuka dalam segala hal. Berilah pengertian akan pentingnya menjaga keperawanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar