Dari beberapa laporan yang masuk ke mejanya, akurasi apliksi penunjuk arah kerap salah dan dipertanyakan publik. Tifatul berujar jika Kemeninfo dan Google sering lakukan diskusi untuk persoalan ini.
“Kita sering rapat rutin dengan Google. Nanti kita akan bicarakan masalah sering error-nya Google Maps ini,” ujarnya seperti dikutip dari Gatra.Namun ia menolak jika antara Kemeninfo dan Google lakukan sebuah kerjasama. Google, kata dia, adalah induk dari Google Maps. Ketidakakuratan ini khususnya terjadi di Jakarta. Ia memperkirakan karena nama jalan dan gang serta tempat yang selalu berubah-ubah.
Masih menurutnya, pihak Google sendiri sangat jarang lakukan pemutakhiran. Tifatul berpendapat jika Google perlu updating data. Mereka, lanjutnya, perlu lakukan pengecekan ulang terkait nama jalan, gang, dan nama tempat.
Politisi PKS ini juga berujar jika nama jalan dan tempat di Jakarta memang kerap berubah. Namun ia juga tidak hanya mengritik soal lokasi. Terkait penandaan atau geotagging Google Maps juga kerap error. Imbasnya banyak pengguna aplikasi yang kesasar atau tersesat.
Google dengan Google Maps-nya miliki segudang rencana di Indonesia. Paling terkini, mereka sedang memotret jalan-jalan di kota-kota besar di tanah air. Namun beberapa waktu lalu terjadi musibah. Mobil Street View mereka terlibat kasus tabrak lari di Bogor. | Sidomi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar