Jokowi Tanpa Iklan, Gita Wirjawan Banjiri Iklan Internet

Jokowi Tanpa Iklan, Gita Wirjawan Banjiri Iklan Internet - Perbedanaan Joko Widodo (Jokowi) dengan Gita Wirjawan, Bayangkanlah nama Joko Widodo, Juga bayangkan nama Gita Wirjawan. Apa yang terngiang di kepala Anda? Kenapa kita tiba-tiba terhenyak dan hendak membahas nama Jokowi dan Gita? Pertama karena kemungkinan Joko dan Gita akan maju sebagai capres atau cawapres.

Alasan kedua, Gita dan Joko akan diutus partai. Gita diutus Demokrat melalui Konvensi dengan catatan jika Pramono Edhie Wibowo menolak ditunjuk SBY dan Ani Yudhoyono. Jokowi akan ditunjuk oleh Megawati dengan catatan Megawati melepaskan haknya maju menjadi presiden untuk ketiga kalinya - dan dipastikan gagal jika maju beneran nyapres 2014.

Untuk Jokowi sudah jelas sepak terjangnya, namun untuk Gita Wirjawan, apa kehebatan Gita Wirjawan sehingga pantas menjadi calon presiden? Mari kita tengok dari sisi nama depan dan prospeknya ketika sudah menjadi calon presiden.

Pertama, Gita Wirjawan memiliki nama unik - biasa digunakan sebagai nama perempuan. Gita biasanya dipakai oleh nama perempuan. Nah, bayangkan jika Gita Gutawa dan Gita Wirjawan bersanding sebagai calon presiden.

Teman-teman saya di sekolah sejak dulu tahu bahwa Gita selalu nama seorang perempuan. Nah, ini Gita Wirjawan adalah seorang lelaki. Hebat nama Gita ternyata khusus nama perempuan. Nah, hebatnya Gita Wirjawan secara unik memakai nama perempuan.

Nah, nama Joko Widodo adalah nama lelaki sesungguhnya. Di Jawa setiap anak lelaki yang memiliki nama Joko pasti menjadi pemberani. Joko Tingkir jelas pemberani. Joko Bodo jelas berani melawan setan. Joko Suyanto juga pemberani. Namun jangan coba-coba bernama aneh Joko dengan huruf D di depannya akan menjadi manusia aneh. Djoko Susilo. Jokowi memiliki nama lelaki.

Kedua, bagi Gita satu-satunya modal untuk maju sebagai calon presiden adalah nekat. Banyak calon presiden yang nekat di Indonesia. Wiranto, Megawati adalah para orang yang nekat menjadi capres di masa lalu dengan modal nekat. Hasilnya nol. Jokowi posisinya saat ini mirip dengan ketika SBY mau maju nyapres 2003-4.

Ketiga, Gita Wirjawan gencar berpromosi - sampai neg neg melihat tampang Gita di dunia maya setiap membuka internet dan sosial media termasuk Kompasiana. Gencarnya iklan malah semakin menyebalkan karena Gita tak memiliki catatan sedikitpun prestasi dan tak pantas memimpin Indonesia.

Jadi menteri saja tidak becus mengurus perdagangan.

Jokowi tak perlu promosi karena dikejar oleh media - sampai SBY dan Demokrat juga partai-partai termasuk paling benci kepada Jokowi adalah partai agama PKS yang tersandung korupsi oleh pentolan partai Luthfi Hasan Ishaaq, karena kekalahan Hidayat Nur Wahid di Pilgub DKI 2012 lalu - dan mendapatkan promosi gratis.

Dari ketiga hal tersebut nampakanya Jokowi mengungguli Gita Wirjawan, yang selalu menghalangi pembaca sosial media dengan wajahnya dan iklannya: Berani Lebih Baik. Lebih baik cara korupsinya seperti yang dilakukan oleh Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh dan Andi Mallarangeng dengan slogan Katakan Tidak Pada Korupsi - yang mana justru mereka semua dicokok KPK dan akan dibui minimal 10 tahun karena kasus Hambalang dan lainnya. Hahaha.

Salam bahagia ala saya....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar