Umat Islam di manapun mereka berada mempercayai bahwa manusia dijanjikan kehidupan yang kekal di akhirat beserta surga jika mampu berbuat baik menurut Al-Qur'an dan Hadits dalam hidupnya.
Namun, dalam wawancara dengan The Guardian, fisikawan Stephen Hawking membantah hal itu. Dia mengatakan bahwa konsep kehidupan kekal dan surga hanyalah dongeng belaka.
Namun, dalam wawancara dengan The Guardian, fisikawan Stephen Hawking membantah hal itu. Dia mengatakan bahwa konsep kehidupan kekal dan surga hanyalah dongeng belaka.
Hawking mengatakan, kematian terjadi ketika otak berhenti bekerja.
Stephen Hawking |
Dalam wawancara itu, Hawking juga mengemukakan bahwa terjadi fluktuasi kuantum pada masa awal semesta menciptakan galaksi, bintang, dan kehidupan, termasuk manusia.
Firman Allah Ta'ala telah membantah pernyataannya :
(38)وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لاعِبِينَ
(39)إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ مِيقَاتُهُمْ أَجْمَعِينَ
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptkan keduanya melainkan dengan kebenaran. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Qs. Ad-Dukhan[44]: 38-39)
(39)إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ مِيقَاتُهُمْ أَجْمَعِينَ
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptkan keduanya melainkan dengan kebenaran. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Qs. Ad-Dukhan[44]: 38-39)
Pertanyaannya kemudian, ketika kehidupan kekal dan surga tak ada, apa yang harus dilakukan manusia dalam hidupnya? Hawking mengemukakan bahwa hakikat kehidupan adalah menemukan makna dari tindakan yang dilakukan. "Kita harus menemukan nilai tertinggi dari tindakan kita," cetus Hawking.
Firman Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)
Hawking sendiri menyatakan bahwa ia tak takut mati.
"Saya telah hidup dengan prediksi kematian dini selama 49 tahun. Saya tak takut mati, tetapi saya juga tak buru-buru ingin mati. Saya masih punya banyak hal yang perlu saya lakukan," papar fisikawan yang juga menulis buku best seller A Brief History of Time pada tahun 1988 ini.
Dalam kesempatan wawancara itu, Hawking menyatakan,"Semesta diatur oleh sains. Tetapi sains mengatakan kepada kita bahwa kita tak bisa menyelesaikan persamaan secara langsung. Kita harus menggunakan teori seleksi alam Darwin untuk survive. Kita akan memberi mereka nilai tertinggi."
Dalam kesempatan wawancara itu, Hawking menyatakan,
Bukan sains yang mengatur alam semesta yang mengatur adalah Allah Ta'ala :
اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لأجَلٍ مُسَمًّى يُدَبِّرُ الأمْرَ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Pemeliharamu."
(Q.S. Ar-Rad'd 13 : 2)Hawking juga mengatakan sisi sains yang paling menarik bagi dirinya. "Sains menjadi menawan ketika mampu menjelaskan secara sederhana fenomena atau hubungan setiap observasi yang berbeda. Misalnya terkait struktur DNAdouble helix dalam ilmu biologi dan persamaan dasar fisika," ungkap Hawking.
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (Q.S. Yusuf 12 : 111)
Hawking diketahui mengidap penyakit neuron motorik sejak usia 21 tahun. Dokter memprediksi hidupnya tak akan lama, tetapi ternyata ia hidup hingga lima dekade setelah diagnosis penyakit itu. Kesempatan hidup lebih itu membuat Hawking merasa ia memiliki nilai kehidupan yang lebih.
Namun dibalik rahmat kejeniusan yang diberikan Allah kepadanya, dia masih terbutakan dari petunjuk-petunjuk Allah Ta'ala. Sungguh pelajaran bagi orang yang beriman.
Menjelaskan sederhana? Al-Qur'an lebih dulu menjelaskan segala sesuatu :لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (Q.S. Yusuf 12 : 111)
Hawking diketahui mengidap penyakit neuron motorik sejak usia 21 tahun. Dokter memprediksi hidupnya tak akan lama, tetapi ternyata ia hidup hingga lima dekade setelah diagnosis penyakit itu. Kesempatan hidup lebih itu membuat Hawking merasa ia memiliki nilai kehidupan yang lebih.
Namun dibalik rahmat kejeniusan yang diberikan Allah kepadanya, dia masih terbutakan dari petunjuk-petunjuk Allah Ta'ala. Sungguh pelajaran bagi orang yang beriman.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar