Ramadhan>> Memburu Ampunan Allah Ta'ala

Marilah kita berdoa, megharap ampunan dosa-dosa kita..
Siapa yang mendapati Ramadhan dan tidak mendapatkan keberkahannya, di antaranya ampunan maka sungguh ia orang merugi. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sangat merugi, sangat merugi, sangat merugi; orang yang mendapati Ramadhan dan dosanya tidak terampuni." (HR. Al-Hakim dan lainnya. Al-hakim dalam Mustadraknya berpendapat bahwa isnad hadits ini shahih.)

Maka sangat tepat dipesankan sebelum datang Ramadhan yang segera datang, agar kita melakukan taubat nasuha dan menyesali dosa-dosa yang telah kita kerjakan.

Sesungguhnya dosalah adalah penyebab dada terasa sesak dan bumi teras sempit. Dosa pula yang menyebabkan perasaan gundah dan galau, hidup dihimpit kesedihan dan kemalasan. Dosa pula yang menyebabkan hilangnya barakah dalam hidup; baik yang menimpa harta, waktu, dan umur. Doa juga menjadi penyebab berbagai bencana alam, gempa bumi, banjir, dan kesulitan-kesulitan.

Kemaksiatan menjadi sebab hilangnya nikmat, datangnya adzab, wajah menghitam, hati mengeras, melamahkan fisik, dan mengurangi rizki. Apalagi nanti di akhriat, dosa dan maksiat menyebabkan seseorang mendapat siksa di akhirat.

Dan sesungguhnya siapa yang bertaubat kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan taubat kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya. Allah Ta'ala berfirman,

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Zumar: 53)

Tuntutan dari taubat adalah dengan meninggalkan dosa dan maksiat. Terlebih sebentar lagi Ramadhan, maka meninggalkan maksiat harus semakin kuat. Bertaubat pada musim ketaatan akan semakin ringan. Oleh karenanya, harapan besar untuk diberikan ampunan harus semakin membaja.

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

"Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Nisa': 110)

Dalam hadits Qudsi, Allah Ta'ala berfirman,

يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي

"Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau berdoa dan berharap kepada-Ku niscaya Aku ampuni engkau seberapapu dosamu dan Aku tidak peduli." (HR. al-Tirmidzi)

Maka jadikan Ramadhan kali ini sebagai penghapus dosa-dosa kita. Sehingga kita keluar dari Ramadhan menjadi manusia suci dari berbagai dosa dan kesalahan. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Siapa yang berpuasa Ramadhan di dasari iman dan berharap pahala (kepada Allah) diampuni dosanya yang telah lalu." (Muttafaq 'Alaih dari hadits Abu Hurairah).

Sumber:
Yusuf Mansur Network


Tidak ada komentar:

Posting Komentar