Saat Merasa Doa Kita Tak Kunjung Dikabulkan

Assalamualaikum,
Pernahkah sobat wajahcewek merasa bahwa doa-doa yang kita panjatkan tak kunjung dikabulkan oleh Allah? Saya yakin kalau sobat wajahcewek pernah merasakan hal ini. Oleh karena itu kita harus instropeksi diri dan tidak terburu-buru menginginkan doa itu untuk dikabulkan, karena kesabaran atas doa yang merupakan salah satu jalan memuluskan doa. Di antara penyebab tidak dikabulkannya doa adalah:

Aamiiiin Ya Allah..
  • Makanan, minuman dan pakaiannya berasal dari harta haram
  • Isi doanya berupa dosa dan pemutusan hubungan silaturahim
  • Tergesa-gesa meminta pengabulan
  • Tidak yakin dikabulkan
  • Hati kosong/lengah
  • Tidak sungguh-sungguh/serius, dan
  • Meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar

Dalil yang menunjukkan bahwa orang yang memakan makanan haram, meminum minuman haram dan berpakaian dengan pakaian dari harta haram doanya tidak dikabulkan adalah hadis berikut ini;

Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah Saw bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' Dan Allah juga berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.'" Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan  do'anya?." (H.R. Muslim)

Dalil yang menunjukkan bahwa doa yang berupa dosa, pemutusan hubungan dan ketergesaan meminta pengabulan membuat doa tidak dikabulkan adalah hadis berikut;

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa." Seorang sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ' Rasulullah Saw menjawab: 'Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; 'Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan'. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah berdoa lagi.' (H.R.Muslim)

Dalil yang menunjukkan bahwa doa yang diucapkan tanpa keyakinan dan doa yang diucapkan dengan hati kosong/lengah tidak dikabulkan adalah hadis berikut;

Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (H.R. At-Tirmidzi)

Riwayat Ahmad berbunyi:
Dari Abdullah bin 'Amru bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Hati adalah sebuah bejana, dan sebagiannya lebih mampui memuat daripada sebagian yang lain. Wahai manusia, jika kalian memohon kepada Allah 'azza wajalla maka mohonlah kepada-Nya dengan keyakinan bahwa permohonan itu bakal dikabulkan  karena sesungguhnya Allah Ta'ala tidak akan mengabulkan do'a seorang hamba yang dipanjatkan dari hati yang lalai." (H.R. Ahmad)

Dalil yang menunjukkan bahwa ketidaksungguhan juga tercela dalam berdoa dan dilarang oleh syara' adalah hadis berikut;
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan; 'Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki, dan rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.' Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam meminta, karena Allah sama sekali tidak ada yang memaksa." (H.R. Bukhari)

Adapun dalil yang menunjukkan bahwa dilalaikannya/ditinggalkannya amar ma'ruf nahi munkar membuat doa tidak dikabulkan adalah hadis berikut;
Dari Hudzaifah bin Al Yaman dari Nabi Sawbeliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, hendaknya kalian beramar ma'ruf dan nahi munkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan siksa-NYa dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun do'a kalian tidak lagi dikabulkan." (H.R.At-Tirmidzi) 

Sebagian ada yang menambahkan bahwa pezina yang mencari penghasilan dengan kemaluannya, penarik pajak, tukang sihir, lelaki yang memiliki istri berakhlak buruk namun tidak dicerai, orang yang memiliki hak harta pada orang lain namun tidak mendatangkan saksi untuk menjaga haknya, dan orang yang menyerahkan harta kepada orang safih (tolol) termasuk orang-orang yang tidak dikabulkan doanya. Hanya saja tambahan-tambahan ini diperselisihkan, mengingat status dalil yang digunakan masih diperselisihkan keabsahannya sebagaimana penunjukan maknanya juga masih memungkinkan dipahami dengan sejumlah makna. Wallahua'lam.

Sumber:
http://www.suara-islam.com/read/index/6662/Mengapa-Doa-Kita-Tidak-Dikabulkan--Ini-Sebabnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar