Masjid Khusus Perempuan.. |
TIDAK seperti rekan-rekan mereka di seluruh dunia, Muslimah di Cina saat ini sedang menikmati adanya masjid khusus perempuan sehingga mereka mendapatkan kesempatan unik untuk mengembangkan pengetahuan agama mereka sendiri.
“Saya merasa sangat senang memiliki sebuah masjid yang bisa saya kunjungi,” kata Ma Guifang (80 tahun) kepada China Daily pada Selasa 20 November kemarin.
“Tidak banyak Muslimah yang menikmati hak istimewa seperti ini.”
Selama 20 tahun terakhir, Muslimah tua dari kelompok etnis Hui telah menghadiri masjid khusus perempuan, sebuah fenomena yang unik di negara tirai bambu tersebut.
Masjid Lulan dibangun pada tahun 1956 oleh sekelompok perempuan Muslim kemudian bergerak pindah ke Lanzhou di Provinsi Henan di Cina tengah.
Meskipun begitu shalat di masjid tetap dipimpin oleh seorang imam laki-laki di sebuah masjid yang jauhnya 100 meter dengan layanan menggunakan pengeras suara yang disambungkan kepada jamaah perempuan di masjid khusus perempuan tersebut.
Para Muslimah provinsi negara Cina ini bangga mampu mengurus masjid mereka sendiri.
Ma Lan, 46 tahun, bangun pada pukul 4 pagi kemudian memanaskan air untuk melakukan ritual wudhu.
Dia juga saling ekerja sama dengan jamaah perempuan lainnya dalam menjaga masjid tetap bersih dan siap untuk dipakai shalat, yang biasanya mengumpulkan sekitar 150 jamaah.
“Wanita melakukan semua pekerjaan di sini, tidak peduli bagaimana fisik mereka,” kata Ma.
Masjid ini dibiayai sepenuhnya oleh sumbangan dari jamaah Muslimah dan juga para pengunjung.
“Kami menerima sekitar 2.000 sampai 3.000 yuan ($ 321 sampai $ 481) per bulan,” kata imam Tao Jinling, menunjuk pada daftar donasi dan berapa banyak mereka mendonasi.
“Sekitar 20 sampai 30 orang datang ke masjid setiap hari. Jumlah itu meningkat menjadi sekitar 150 selama shalat Jumaat.”
Menurut data resmi, Cina memiliki 20 juta Muslim, sebagian besar dari mereka terkonsentrasi di Xinjiang, Ningxia, Gansu, Qinghai dan beberapa daerah lainnya.
Kebanyakan kaum Muslimin di Cina memuji upaya adanya masjid satu-satunya khusus perempuan yang bisa mendidik wanita tentang agama mereka.
“Hanya Cina yang memiliki masjid perempuan, tapi ini bukan praktek umum di kalangan Tionghoa Muslim,” kata Jin Rubin, sekretaris jenderal Asosiasi Islam Cina.
“Tapi satu hal yang pasti adalah bahwa masjid perempuan dapat menyediakan mereka dengan tingkat pendidikan yang lebih baik, yang Islam sangat mendorongnya.”
Wang Yuming, direktur masjid Xihu Lanzhou, yang juga menjalankan sebuah sekolah untuk perempuan, setuju dengan pernyataan tersebut.
“Islam sangat peduli pendidikan bagi perempuan karena kami percaya mereka adalah mercusuar dari keluarga,” ujarnya
“Pengaruh mereka bisa membantu untuk menjaga masyarakat kita tetap stabil.”
“Selain mengajar para wanita tentang Al-Qur’an dan Islam, kami juga mengajarkan mereka matematika dasar dan mendesak mereka untuk memberitahu anak-anak mereka untuk menjauhi narkoba,” katanya.
“Perempuan Muslim layak mendapat tingkat pendidikan yang lebih baik dan masjid adalah tempat terbaik untuk menyediakan hal itu.(fq/oi)
“Saya merasa sangat senang memiliki sebuah masjid yang bisa saya kunjungi,” kata Ma Guifang (80 tahun) kepada China Daily pada Selasa 20 November kemarin.
“Tidak banyak Muslimah yang menikmati hak istimewa seperti ini.”
Selama 20 tahun terakhir, Muslimah tua dari kelompok etnis Hui telah menghadiri masjid khusus perempuan, sebuah fenomena yang unik di negara tirai bambu tersebut.
Masjid Lulan dibangun pada tahun 1956 oleh sekelompok perempuan Muslim kemudian bergerak pindah ke Lanzhou di Provinsi Henan di Cina tengah.
Meskipun begitu shalat di masjid tetap dipimpin oleh seorang imam laki-laki di sebuah masjid yang jauhnya 100 meter dengan layanan menggunakan pengeras suara yang disambungkan kepada jamaah perempuan di masjid khusus perempuan tersebut.
Para Muslimah provinsi negara Cina ini bangga mampu mengurus masjid mereka sendiri.
Ma Lan, 46 tahun, bangun pada pukul 4 pagi kemudian memanaskan air untuk melakukan ritual wudhu.
Dia juga saling ekerja sama dengan jamaah perempuan lainnya dalam menjaga masjid tetap bersih dan siap untuk dipakai shalat, yang biasanya mengumpulkan sekitar 150 jamaah.
“Wanita melakukan semua pekerjaan di sini, tidak peduli bagaimana fisik mereka,” kata Ma.
Masjid ini dibiayai sepenuhnya oleh sumbangan dari jamaah Muslimah dan juga para pengunjung.
“Kami menerima sekitar 2.000 sampai 3.000 yuan ($ 321 sampai $ 481) per bulan,” kata imam Tao Jinling, menunjuk pada daftar donasi dan berapa banyak mereka mendonasi.
“Sekitar 20 sampai 30 orang datang ke masjid setiap hari. Jumlah itu meningkat menjadi sekitar 150 selama shalat Jumaat.”
Menurut data resmi, Cina memiliki 20 juta Muslim, sebagian besar dari mereka terkonsentrasi di Xinjiang, Ningxia, Gansu, Qinghai dan beberapa daerah lainnya.
Kebanyakan kaum Muslimin di Cina memuji upaya adanya masjid satu-satunya khusus perempuan yang bisa mendidik wanita tentang agama mereka.
“Hanya Cina yang memiliki masjid perempuan, tapi ini bukan praktek umum di kalangan Tionghoa Muslim,” kata Jin Rubin, sekretaris jenderal Asosiasi Islam Cina.
“Tapi satu hal yang pasti adalah bahwa masjid perempuan dapat menyediakan mereka dengan tingkat pendidikan yang lebih baik, yang Islam sangat mendorongnya.”
Wang Yuming, direktur masjid Xihu Lanzhou, yang juga menjalankan sebuah sekolah untuk perempuan, setuju dengan pernyataan tersebut.
“Islam sangat peduli pendidikan bagi perempuan karena kami percaya mereka adalah mercusuar dari keluarga,” ujarnya
“Pengaruh mereka bisa membantu untuk menjaga masyarakat kita tetap stabil.”
“Selain mengajar para wanita tentang Al-Qur’an dan Islam, kami juga mengajarkan mereka matematika dasar dan mendesak mereka untuk memberitahu anak-anak mereka untuk menjauhi narkoba,” katanya.
“Perempuan Muslim layak mendapat tingkat pendidikan yang lebih baik dan masjid adalah tempat terbaik untuk menyediakan hal itu.(fq/oi)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar